ist/gadalombok.co FOTO : tampak dua model berdiri disatu bungalow, yang difoto fotografer peserta JF NTB di Sembalun Lotim (23/10). |
"Jambore Fotografer NTB ini, untuk mengulang kembali suksesnya Jambore Nasional Fotografer Indonesia (JNFI), di Taman Nasional Bromo, Agustus lalu. Dan juga, sebagai wadah silaturahmi antar komunitas fotografer NTB atau pun luar NTB,"kata Herman, ketua Panitia JF NTB.
"Antusias fotografer yang ikut jambore ini luar biasa, meski kegiatan ini direncanakan kurang dari satu bulan,"tambah herman.
Lanjut Edmond panggilan akrabnya ini, sejak adanya kolaborasi pemerintah dengan komonitas, foto-foto yang tertempel dikantor Bupati tersebut merupakan hasil para potografer. Bahkan, bersama komunitas ia ingin menjadikan gedung megah itu sebagai galeri foto. Sehingga manakala ada masyarakat atau pun wisatawan yang mendatangi kantor tersebut, tidak lagi perlu bertanya destinasi mana yang akan dikunjunginya.
"Fotografer dan pariwisata tidak bisa dipisahkan,"tandasnya.
Ia berharap, kedepan pemerintah melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), dapat memfasilitasi komunitas fotografer, tentang pelatihan foto jurnalisme dan lainnya. Dengan demikian, para fotografer tidak beropini liar, dan menjadi tugas pemerintah untuk mengendalikan.
"Potensi teman-teman ini perlu diarahkan, supaya Lombok Timur kedepan lebih maju. Karena fotografi, pariwisata dan jurnalisme tidak bisa dipisahkan,"lugas Emond.
Bupati Lotim melalui Kepala Dinas Kominfo Lotim, Fauzan, mengatakan, peserta jambore tidak akan kehabisan angle foto dikawasan kaki Gunung Rinjani. Rinjani merupakan surganya fotografer untuk mengabadikan segala momen maupun keindahan alamnya.
"Kita tidak pernah bosan datang ke Sembalun, karena Sembalun memiliki ciri khas yang unik dan eksotik untuk diabadikan," katanya.
Lewat jambore tersebut, ia berharap peserta jambore bisa menyampaikan pesan dan kesan kepada dunia, tentang keindahan alam Indonesia, khususnya Lombok. Bumi Indonesia memiliki keindahan alam yang luar bisa, termasuk di wilayah Sembalun.
"Sembalun ini anugerah yang diberikan Allah dan patut kita syukuri. Semoga bisa menyampaikan kesan kepada dunia lewat karya fotograferi," harap Fauzan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Fotografi Indonesia, Andi Kusnadi mengungkapkan, kegiatan jambore fotografer ini lanjutan dari kegiatan serupa di Bromo beberapa bulan lalu, yang menjadi pemantik semangat para potografer didaerah.
"Sejak kegiatan ini, banyak fotografer jejaring Indonesia, menghubungi kami untuk melakukan kegiatan serupa di daerahnya," tuturnya.
Diharapkan dari jambore ini, pihaknya ingin membuat jejaring fotografi secara nasional. Langkah awal menunaikan misi itu dimulai dari Gunung Bromo, kemudian daerah-daerah lain diseluruh Indonesia.
"Kami ingin merangkai Indonesia dengan fotografi. Jika jejaring fotografi kuat, cerita tentang Indonesia tak akan pernah habis," tutup Andi. (GL-02)
Komentar