JUAINI : Rumput Laut Sedang Menjadi Lifestyle Dari Masyarakat
ist/gadalombok.co SAMBUT : Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, menyambut kedatangan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama rombongan. |
LOMBOK TIMUR I gadalombok.co – Rumput laut menjadi primadona dan salah satu produk unggulan Provinsi NTB. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan kunjungan kerja ke Teluk Ekas Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru Lombok Timur (Lotim) NTB. Menko Marves, didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Menteri Perindustrian, Kamis (29/3/2024).
Kedatangan tiga menteri tersebut, untuk meresmikan industri hilirisasi rumput laut di Teluk Ekas. Sekaligus menyaksikan secara langsung piloting budidaya rumput laut skala besar menggunakan mekanisasi dan teknologi sebagai bagian dari akselerasi hilirisasi industri rumput laut nasional.
Kedatangan tiga menteri itu, disambut Penjabat Bupati Lotim, HM Juaini Taofik bersama Penjabat Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi. Selain itu, suasana penyambutan di iringi tabuhan musik tradisional Gendang Beleq, dan sejumlah tarian dari putra putri terbaik Lotim. Bahkan ikut hadir, Duta besar India, Duta besar Uni Emirat Arab, Bupati dan Walikota se-NTB, Pj. Bupati Halmahera, Kepala BRIN, CEO Sea Six Energy Indonesia, Forkopimda hingga jajaran OPD lingkup Pemda Lotim.
Penjabat Gubernur NTB, H Lalu Gita Ariadi, dalam kata penerimaannya, berharap kunjungan Menko Marves membawa berkah dan kemajuan bagi NTB pada umumnya, mau pun Lotim secara khusus. Bahkan orang nomor satu di NTB ini, memuji pencapaian yang telah dilakukan Menko Marves di NTB, termasuk terbangunnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang menghadirkan berbagai kemungkinan-kemungkinan baru bagi pengembangan dan kemajuan NTB.
"Masyarakat NTB meyakini setiap kehadiran tamu, tentu akan membawa rezeki dan rahmatnya masing-masing,"katanya.
Ia berharap, penetapan kawasan Ekas sebagai sentra blue economy (Ekonomi Biru), menjadikan rumput laut sebagai primadona baru dan produk unggulan NTB.
"Dengan industri yang akan dihadirkan ini, dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat NTB,"ucapnya.
Sementara itu, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku senang dengan sambutan Pemerintah dan masyarakat, mengingatkan agar menetapkan tujuan yang sama dan memacu pengembangan potensi rumput laut di daerah ini. Ditegaskannya , rumput laut ini merupakan proyek strategis nasional dan akan menimbulkan multiplayer effect.
“Kita akan pastikan, keberadaan industri hilirisasi rumput laut ini, bisa menyerap banyak tenaga kerja, bisa berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,”ucapnya.
Lanjut Luhut menyebutkan, akan mengawal industri hilirisasi rumput laut yang di jalankan PT. Sea Six Energy Indonesia. Program ini merupakan project strategis nasional, untuk menciptakan industri hilirisasi hasil laut. Karenanya project ini, akan dikawal khusus oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Nantinya, BRIN akan melakukan riset dan pengembangan industri hilirisasi ini, sehingga proses budidaya rumput laut bisa lebih efektif dan efisien. Dari yang usia panen 40 hari, bisa turun menjadi usia 35 hari.
"Saya telah menyampaikan project industri hilirisasi rumput laut ini ke Presiden Jokowi dan pak Prabowo. Dan ini sangat baik untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat," beber Luhut.
Untuk mendukung industri hilirisasi rumput laut ini, Pemerintah rencananya akan mengembangkan rumput laut di 1,5 juta hektare laut Indonesia. Mengingat pengembangan dari komoditas tersebut, tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi termasuk untuk bahan bakar (biofuel).
Luhut juga menyebutkan telah menyiapkan anggaran 100 juta US dolar atau sekitar Rp 1,5 triliun lebih (nilai kurs rupiah saat ini, red), untuk memberikan kredit kepada petani rumput laut. Terkait anggaran ini, ia telah melakukan komunikasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Masih kata Luhut, Pemerintah Pusat bukan hanya menyiapkan anggaran, tapi juga telah menjalin kesepemahaman dengan sejumlah investor. Seperti investor dari India, Arab Saudi, dan Uni Eropa. Sehingga ia optimis, industri hilirisasi rumput laut ini bisa berjalan dengan baik, dan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Hilirisasi rumput laut ini, akan mengakomodir semua petani rumput laut yang ada di Indonesia, bukan hanya mengcover Lombok Timur," tegasnya.
Kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, mengatakan, dalam perkembangannya, rumput laut saat ini sedang menjadi lifestyle dari masyarakat, khususnya di Teluk Ekas sendiri. Karena saat ini, kebutuhan akan pupuk, kosmetik, bahkan ada pengembangan biofuel, membuat pengembangan industri hilirisasi rumput laut sangat menjanjikan.
"Nah ketemu dia antara prioritas pusat dengan budidaya rumput laut kita di Ekas. Khusus PT. Sea Six Energy Indonesia, nantinya akan mengawal industrialisasi itu langsung dari hulu sampai hilir,”imbuh Juaini.
Artinya ungkap Juaini lebih jauh, PT. Sea Six Energy Indonesia akan mengawal para petani rumput laut dari menanam sampai terciptanya produk. "Kita harapkan manfaat dari hilirisasi rumput laut ini, tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, namun juga merata hingga para petani dan nelayan yang ada di Nusa Tenggara Barat," tutupnya. (gl/01)
Komentar