ist/gadalombok.co
POSE : Penjabat Bupati Lombok Timur, pejabat Politeknik STIA LAN Jakarta bersama OPD terkait, foto bersama usai FGD.


LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Timur (Lotim) NTB, menggelar Focuss Group Discussion (FGD) (6/3/2024). FGD itu, mencari Model Kolaborasi Sister Village, Telaah Komparatif Pembangunan Desa Bidang Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan di Daerah ini. Kegiatan itu, kolaborasi Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, dengan Politeknik STIA LAN Jakarta, yang merupakan bagian dari pengumpulan data sekunder.

Dikatakan Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, mengungkapkan, perkembangan Desa di Gumi Patuh Karya sangat luar biasa. Dari total 239 desa, sudah terwujud 88 Desa Mandiri, 125  Desa Maju dan sisanya 26 Desa masih Berkembang. Meski begitu, secara kumulatif angka kemiskinan di Lombok Timur mencapai 15,1 persen. 

Namun jika dilihat dari indeks gini ratio atau kesenjangan pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah tergolong baik. Hal tersebut menurutnya, menggambarkan pemerataan pembangunan di daerah ini, utamanya di perdesaan.

”Masyarakat kami lebih  banyak tinggal di pedesaan daripada perkotaan,”tandasnya. 

Dijelaskan Juaini, dalam mengurus desa, Pemda selalu mematuhi regulasi yang ada, terutama dalam hal pengalokasian Anggaran Belanja Daerah. Pemekaran Desa di Tahun 2010 dan 2011 lalu, juga memberikan dampak positif. Termasuk pembangunan infrastruktur di tiap desa yang telah dimaksimalkan.

Selanjutnya indeks desa lainnya seperti ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan sektor lainnya di desa, juga mendapat perhatian khusus.

“Dalam proses bertemunya antara pembangunan daerah dan pembangunan di Desa, Pemerintah Daerah terus membangun infrastruktur yang berdampak terhadap daerah tersebut,”tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Nurilah Nurdin, mengatakan, pihaknya berupaya mengaktualisasikan pesan Menteri Pertanian, agar kegiatan Pemerintahan dan  perguruan tinggi berdampak. Dari itu, riset yang dilakukan STIA LAN ini, diharapkan memberikan dampak bagi golongan masyarakat yang membutuhkan, termasuk di Lotim yang tidak lagi memiliki desa tertinggal.

Riset ini, bertujuan menggali data terkait  apa saja yang masih perlu ditingkatkan, juga mengetahui proses desa tertinggal di Lombok Timur, menuju desa berkembang. Hasil riset ini, diharapkan menjadi masukan untuk dilaksanakan Kementrian terkait, seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Perdagangan. 

"Mudahan kolaborasi dengan Pemda Lombok Timur ini, dapat dilanjutkan dengan pengabdian masyarakat dan kegiatan lainnya,"pungkasnya. (gl/01)