ist/gadalombok.co DENGARKAN : Penjabat Bupati Lombok Timur bersama Dandim 1615, mendengarkan kegelisahan Bulog bersama Asosiasi Mitra Kerja Bulog, diruang kerjanya. |
LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Distribusi keluar daerah dan ketersediaan stok gabah di Lombok Timur (Lotim) NTB, menjadi kegelisahan Bulog Cabang Lombok Timur bersama Asosiasi Mitra Kerja Bulog. Kegelisahan Bulog bersama mitranya itu, diluahkan pada Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, diruang kerjanya, belum lama ini.
Dihadapan Penjabat Bupati Lombok Timur dan Dandim 1615 Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, berharap Peraturan Gubernur (Pergub) NTB nomor 38 tahun 2023, tentang Pengendalian dan Pengawasan Distribusi Gabah, dapat ditegakkan demi menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga di daerah. Sebab selain mengganggu ketersediaan pangan dan stabilitas harga, pengiriman gabah ke luar daerah, juga mengancam usaha penggilingan yang akan berdampak terhadap lapangan kerja. Adanya keluhan itu, Penjabat Bupati langsung menelpon Pejabat terkait di Provinsi NTB, melakukan koordinasi atas curhat Bulog bersama mitranya itu.
Maraknya pengiriman gabah ke luar daerah seperti Jawa, selain berdampak pada kualitas beras asal Lombok, disinyalir juga sebagai dampak harga beli menjadi lebih tinggi, dibanding Harga Pembelian Pemerintah (HPP) melalui Bulog, yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional nomor 6 tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Gabah dan Beras, HPP Gabah Kering Panen (GKP) di petani adalah Rp 5 ribu per Kg, sementara harga yang ditawarkan di luar daerah mencapai Rp 6 ribu per Kg.
Mendengar keluh kesah dan harapan Asosiasi Mitra Kerja Bulog, Penjabat Bupati Lotim, berkomunikasi langsung dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, agar dapat melakukan evaluasi guna memperkuat pengawasan di pintu keluar, seperti pelabuhan sebagai upaya penegakkan Peraturan Daerah (Perda).
"Kita akan berupaya maksimal dalam mengambil langkah-langkah strategis, agar tidak ada lagi gabah yang keluar daerah, sebelum kebutuhan di daerah sendiri terpenuhi di Bulan Puasa, terlebih jelang Idul Fitri nanti,"pungkasnya. (gl/01)
Komentar