gadalombok.co
RAKOR : Penjabat Bupati Lombok Timur bersama Forkopimda, mengikuti Rakor perkembangan inflasi, secara virtual.


LOMBOK TIMUR I gadalombok.co – Penjabat Bupati Lombok Timur (Lotim) NTB, dengan berbagai cara dilakukan, untuk menekan laju inflasi daerah. Bahkan berhasil menekan harga komoditi seperti beras, sehingga harga rata-rata di pasaran menjadi stabil. Saat ini, pihaknya fokus menekan inflasi pada tiga jenis komoditi yang mengalami inflasi, yakni komoditi ayam, telur dan cabai rawit.

Menurut Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, Rabu (14/3/2024), mengatakan, melonjaknya harga ayam dan telur, dipicu akibat terjadinya kelangkaan jagung di pasaran. Jagung mengalami kelangkaan, akibat  panen jagung relatif mengalami keterlambatan, karena musim hujan mundur hingga satu bulan lebih.

Namun informasi yang diterimanya dari Dinas Pertanian, disejumlah tempat di Lotim, panen jagung sudah mulai dilakukan, sebab beberapa wilayah jagung petani berhasil terselamatkan. Selain itu, banyak daerah seperti Pulau Sumbawa, juga sudah mulai panen jagung. 

“Meski telat panen di Lombok, kalau daerah lain seperti di Pulau Sumbawa, Pulau Jawa sudah panen, ini menjadi solusi bagi kita,”ucapnya. 

Soal kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat dan menekan laju inflasi, menurutnya itu akan digarap Pemda Lombok Timur. Misalkan seperti jagung, akan dikerjasamakan dengan Daerah penghasil jagung di Pulau Sumbawa. 

“Kuncinya bahan pokok penting ini tidak mesti daerah yang menghasilkan, yang penting kelancaran distribusi. Selama distribusi dari jawa ke Lombok bagus, menurutnya hal itu juga bisa memecahkan masalah,”tegasnya.

Menurutnya, stabilisasi harga dipasaran bergantung pada 4K, yakni menjaga dan terus memantau ketersediaan pasokan, bagaimana daya beli masyarakat, bagaimana kelancaran distribusi, dan bagaimana komunikasi yang baik dengan sejumlah pihak terkait agar harga tetap stabil.

“Kaitan dengan operasi pasar untuk menekan inflasi, kita sudah membangun komunikasi dengan Bulog, untuk menambah komoditi selain beras, seperti gula dan minyak gorong,”tutupnya. (gl/01)