ist/gadalombok.co
HM. Juaini Taofik

LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Sejak memasuki Bulan Ramadan terutama menjelang Lebaran Idul Fitri, Penjabat Bupati Lombok Timur (Lotim) NTB, terus pelototi harga sejumlah Bahan Pokok (Bapok) di pasaran. Khususnya, komoditi, seperti telur, daging ayam ras, daging sapi, cabai, serta minyak goreng. Sementara beras sudah relatif stabil.

Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, di Kantor Bupati Lotim kemarin mengatakan, Indeks Perubahan Harga (IPH) di minggu pertama, Lotim bercokol di 10 besar tertinggi. Kemudian minggu kedua sudah diturunkan dimana Lotim terlempar dari 10 besar tertinggi ke urutan ke-20. Sementara pada pekan ketiga kembali turun ke urutan 54 se-Indonesia, dimana hanya sekitar 4 persen lebih.

Sebenarnya lanjut Juaini, mengetahui harga ini tidak sekadar tahu, karena beberapa komoditi ini levelnya tingkat nasional seperti minyak goreng, yang datang dari luar dan itu kebijakan nasional. Kesempatan itulah dimanfaatkan Pemda Lombok Timur bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), bisa melapor pada Kemendag tentang situasi harga dipasaran seperti apa. Ada juga dari Kepolisian terus memastikan, apakah ada yang menimbunnya atau tidak. Sebab kadang-kadang harga akan melambung bila jumlah pasokan di pasar berkurang karena ada yang menimbunnya. 

"Pemerintah sudah sangat serius setiap saat mengatasi inflasi daerah. Sehingga apa yang dirasakan masyarakat saat ini, karena banyak campur tangan pemerintah, memastikan harga terjangkau dan stabil, serta inflasi menurun,"tegasnya.

Mengatasi inflasi, ditegaskan Lombok Timur memang belum menggunakan Dana Tak Terduga (DTT) untuk mengatasi inflasi. Bahkan juga berpikir selama kita tidak menggunakan DTT dengan membangun komunikasi bersama semua pihak terkait, menurutnya hal yang bagus. 

Namun yang disampaikan Mendagri sambungnya, disyukurinya Lotim masuk daerah yang baik. Hanya saja, Lotim belum masuk 25 Daerah yang terbaik sebab belum menggunakan DTT tersebut. Kendati lima dari enam langkah sudah ditempuh Lotim dalam menekan inflasi daerah tersebut.

"Lima langkah sudah kita lakukan, seperti sidak, operasi pasar, kerjasama dengan antar daerah penghasil komoditi, dan terus bersama-sama tim pengendali inflasi daerah, memastikan kondisi harga terjangkau di pasaran, serta gerakan menanam,"pungkasnya. (gl/01)