gadalombok.co
SELEKSI : Kordiv SDMO dan Kordiv P2H (dua tengah), membuka tes CAT dalam seleksi Panwaslucam, di SMK Negeri 1 Selong.


LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - 161 orang Calon Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslucam) Lombok Timur (Lotim), menjalani tes Computer Assisted Test (CAT), di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Selong Lotim, Selasa (14/5/2024).

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) rekrutmen Panwaslucam Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur, Kasmayadi, menjelaskan, tes CAT ini menggunakan aplikasi sokratif. Dalam prosesnya, tidak ada toleransi jika mengalami keterlambatan, karena Bawaslu Lotim bukan pengelola sistem, melainkan sistem dikendalikan penuh Bawaslu RI.

"Server tes CAT ini sepenuhnya dikendalikan Bawaslu RI,"tegasnya.

Tes CAT bagi calon Panwaslucam, merupakan seleksi tahap kedua, setelah sistem existing terhadap 59 Panwaslucam dari 63 jumlah Panwaslucam. Ketika itu, empat orang diantaranya tidak mengikuti existing. Mereka yang dinyatakan lulus dalam existing, tinggal menunggu pelantikan. Meski sudah lulus dan menunggu dilantik, tapi bila hal-hal berupa laporan masyarakat, maka bisa ditinjau kembali sampai pelantikan tiba.

"Ada 16 kursi yang kosong tersebar di 13 Kecamatan, itu yang dibuka untuk umum,"sebut Kasmayadi.

Kaitan dengan seleksi terbuka ini lanjut Ketua Pokja yang juga Koordinator Divisi (Kordiv) Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Bawaslu Lombok Timur ini, menyebutkan, dari 165 orang yang mendaftar, sebanyak 161 orang yang dinyatakan lulus administrasi, dan melanjutkan seleksi lebih lanjut berupa tes CAT. Dalam tes CAT ini, calon Panwaslucam akan menjawab 70 soal pilihan ganda (multiple choice) dengan jumlah 100 soal dan essay. 

Bobot penilaian pilihan ganda sebanyak 70 persen dan essay sebanyak 30 persen. Kemudian akumulasi nilai CAT ini, sebagai dasar dilakukan perenkingan. Artinya, hasil perenkingan nanti merupakan hasil murni dari tes CAT.

Yang akan mengikuti tes wawancara nanti, dua kali kebutuhan berdasarkan jumlah formasi di masing-masing kecamatan. Kalau kecamatan itu yang dibutuhkan satu orang, maka yang ikut wawancara dua orang. Kalau dua yang dibutuhkan maka empat orang,"lugas Kasmayadi.

"Siapa pun yang lulus dan ditetapkan namanya untuk dilantik nanti, itu karena karena akumulasi dari berbagai hal, seperti kebaktian pada orang tua, perbuatan baik dan sebagainya,"sambung Kasmayadi.

Sementara itu, Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas (P2H) Bawaslu Lombok Timur, Johari Marjan, menambahkan, untuk menghasilkan proses yang bagus dalam seleksi, tentu ada tata tertib yang harus ditaati. Pertarungan dalam seleksi Panwaslucam CAT ini, sangat bergantung dari kemampuan masing-masing menjawab soal yang ada. 

Sehingga ia berpesan, calon Panwaslucam yang mengikuti seleksi CAT, mengikuti setiap proses dengan sebaik-baiknya. Sehingga, bisa mendapat hasil sesuai yang diharapkan bersama. 

"CAT ini tergantung nasib. Jadi, hisab itu bukan saja di akhirat, proses seleksi CAT ini juga hisab, tergantung amal perbuatan,"pungkasnya. (gl/01)