gadalombok.co
EVAKUASI : Polisi mengevakuasi jenazah korban, untuk dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda NTB, untuk dilakukan otopsi.


LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Sungguh keji perbuatan diduga pelaku yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri. Terduga pelaku, menggunakan sebilah parang, menebas istrinya pada bagian leher dan kedua pergelangan tangannya. Tempat Kejadian Perkara (TKP),  di Lingkungan Ketangga Kelurahan Kembang Sari Kecamatan Selong Lombok Timur. 

Korban diketahui sudah tidak bernyawa, dalam kondisi mandi darah. Bahkan darah ditemukan berceceran diatas lantai ruang utama rumah korban yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban pertama kali ditemukan ibunya, sekitar pukul 18.30 Wita, (20/6/2024). 

Korban bernama Lilis Sukmawati, kelahiran 1995. Sedangkan terduga pelaku yang merupakan suami korban, diketahui bernama Muhammad Nurul Anwar, kelahiran 1993. Korban mengalami luka tebas di bagian leher sebelah kanan, dan bagian urat nadi pergelangan tangan kanan dan kiri. Diperkirakan, pelaku melakukan aksi penebasan istrinya, sekitar pukul 15.00 Wita. 

Korban merupakan staf pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Loka Latihan Kerja (LLK) Selong. Sedangkan terduga pelaku, merupakan pegawai honorer pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur. Terduga pelaku berasal dari Desa Kabar Kecamatan Sakra Lombok Timur, yang tinggal di rumah istrinya di Lingkungan Ketangga Kelurahan Kembang Sari. Rumah itu pun dibangunkan oleh mertuanya, atau orang tua dari korban. Terduga pelaku usai menghabisi nyawa istrinya, langsung melarikan diri. 

Informasi di himpun media ini, Suryah merupakan ibu korban, sebelum ditemukan meninggal dengan darah yang sudah mengering, beberapa kali mencari korban di rumah korban TKP. Namun korban tak ditemukan. Bahkan saat nomor korban di hubungi, termasuk nomor terduga pelaku, namun tak ada respon sama sekali. Merasa curiga karena rumah korban sepi dari pagi hari, kemudian Suryah bersama dua saksi lainnya membuka paksa rumah korban. 

"Pintu rumah korban dalam posisi terkunci. Sehingga kami buka dengan cara mencongkelnya pakai linggis. Saat pintu rumah sudah terbuka, semua lampu dalam keadaan mati, korban sudah meninggal berlumuran darah di ruang utama. Ada juga parang di samping korban," tutur Suryah.

Mengetahui kejadian tersebut Suryah dan dua saksi lainya, sontak berlari dari TKP. Dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Lanjut Suryah, sebelum kejadian atau pada pagi hari, terduga pelaku menitipkan anak semata wayangnya di rumah ibunya di Kabar, Kecamatan Sakra. 

"Saat kejadian cucu saya tidak ada di lokasi (TKP, red)" ungkap Suryah.

Ditanya soal keharmonisan korban dan terduga pelaku, Suryah menuturkan selama ini mereka hidup berumah tangga dalam keadaan harmonis. Pihaknya tak pernah menemukan korban dan terduga pelaku berkelahi. 

 "Selama ini mereka baik baik saja. Tidak ada cek cok," pungkasnya.

Informasi lain yang diperoleh, terduga pelaku siang itu meminjam parang pada warga setempat. Kemudian masuk rumah, dan diduga membunuh istrinya. Di TKP, ditemukan banyak darah pada kain, dimana diduga korban saat dibunuh dibekap menggunakan kain, agar suara korban tidak ada didengar orang. Dikabarkan, sejumlah harta benda yang dibelikan mertuanya seperti Mobil diduga telah raib dijual terduga pelaku. Demikian juga sepeda motor Honda PCX dikabarkan telah digadai terduga pelaku. 

Polsek Selong yang menerima informasi kejadian itu, langsung turun ke TKP. Demikian juga Unit Pidana Umum (Pidum) dipimpin Kasat Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia Putra, SIK, turun langsung memimpin olah TKP. Kasat Intelkam juga turut turun ke TKP. 

Dari identifikasi dan olah TKP itu, diamankan sejumlah barang bukti, seperti kain, sebilah parang digunakan menebas korban, handphon, dan beberapa barang bukti lainnya. Sejumlah saksi juga diminta keterangan.

 Sementara jenazah korban, langsung di evakuasi, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, untuk dilakukan otopsi. 

Kapolres Lombok Timur melalui Kasi Humas, IPTU Nikolas Osman mengatakan, usai olah TKP korban dibawa ke RS Bhayangkara Mataram, untuk dilakukan outopsi. Sementara terduga pelaku atau suami korban belum diketahui keberadaanya.

"Terduga pelaku (suami korban) masih kami buru. Apa motif pembunuhan sadis dilakukan terduga pelaku, sedang kami dalami," pungkas Nikolas (gl/01)