ist/gadalombok.co
HM. Syamsul Luthfi


LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Masa kepemimpinan Syamsul Lutfi sebagai Wakil Bupati Lombok Timur mendampingi H. Sukiman Azmy, periode 2008-2013, mencatatkan banyak prestasi dan kemajuan signifikan bagi daerah ini. Semua prestasi itu diraih, tidak lepas dari kebijakan dan program inovatif yang pro rakyat. HM Syamsul Luthfi yang sarat pengalaman, dinilai layak memimpin Lotim, karena memiliki rekam jejak yang membanggakan. 

Dari sisi pembangunan Infrastruktur, selama masa jabatannya, pembangunan infrastruktur di Lombok Timur berkembang pesat. Berbagai proyek seperti jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, berhasil diselesaikan. Proyek-proyek ini tidak hanya meningkatkan mobilitas warga, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dengan memperlancar distribusi barang dan jasa.

Sektor Pemekaran Desa, kepemimpinannya saat itu menangkap sinyal kebijakan pemerintah pusat, pada era pemerintahan Presiden RI H Susilo Bambang Yudhoyono, berkaitan dengan kebijakan pemekaran Desa. Kebijakan presiden itu, diterjemahkan dengan membuka pemekaran Desa di Lotim, pada tahun 2010 dan tahun 2011. Kebijakan strategis diambil membuka keran pemekaran desa itu, menyambut wacana pemerintah menggelontorkan anggaran Dana Desa (DD), satu desa Rp 1 miliar. 

Sehingga pada saat itu, masyarakat berbondong-bondong membentuk panitia pemekaran, dan mengajukan pemekaran desa. Dasar itu, sehingga jumlah Desa di Lotim, menjadi 239 Desa. Meningkatnya alokasi Dana Desa, membuat pembangunan di tingkat desa semakin pesat. Kesejahteraan masyarakat pun semakin meningkat.

Meningkatnya dana desa yang ditransfer langsung oleh pemerintah pusat, membuka peluang besar lahirnya Desa yang lebih mandiri, dan lebih fokus dalam membangun infrastruktur dan sebagainya ditingkat Desa, yang bermuara pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa. 

Pembebasan Lahan Bendungan Dam Pandan Duri, menjadi salah satu Mega proyek dari pemerintah pusat. Ketika itu, HM Syamsul Luthfi sebagai Ketua DPRD Lombok Timur, bersama Bupati Lombok Timur pada masa itu Bapak Ali Bin Dachlan. Berkolaborasi dengan Bupati H Moch Ali Bin Dachlan, Luthfi bersama anggota DPRD lainnya melalui kewenangan Budgeting, melakukan penyelesaian pembayaran pembebasan lahan warga yang ada di lima Desa yang menjadi lokus pembangunan Dam Pandan Duri. Warga lima desa itu, yakni Desa Sakra, Desa Mbung Raja, Desa Pandan Duri, Desa Suwangi, dan Desa Semaya, dengan luas areal Mega proyek mencapai 440 hektare. 

Selesai menjabat sebagai Ketua DPRD Lotim, ketika itu ia maju mendampingi Sukiman Azmy, sebagai Wakil Bupati dan terpilih. Sehingga, pihaknya lebih leluasa dalam mengeksekusi berbagai program, yangs aat ini manfaatnya telah dirasakan masyarakat Lotim. 

Mega proyek Dam Pandan Duri tersebut, menjadi tonggak awal kesejahteraan masyarakat Petani terutama yang ada di wilayah selatan. Masyarakat Lotim di bagian selatan, tak lagi kesulitan untuk mendapatkan air, guna mengairi sawahnya. Bahkan dengan keberadaan Dam Pandan Duri itu, biasanya hanya mengandalkan air hujan, namun sejak Dam Pandanduri diresmikan, masyarakat bisa menikmati air pertanian, dan bisa bercocok data padi dua kakiali setahun.

Proyek pembangunan Bendungan Pandan Duri menjadi inisiatif penting, dalam mengatasi masalah kekeringan di wilayah selatan Lombok Timur. Tahun 2011, Mega proyek tersebut mulai di eksekusi dan rampung pada 2014, menelan biaya sekitar Rp 513 miliar. Bendungan ini menyediakan suplai air yang berkelanjutan untuk irigasi, melayani 5.168 hektare lahan pertanian. 

Selain itu, bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan ketahanan air dan pangan bagi masyarakat Lombok Timur, dari persoalan itu Syamsul Luthfi benar-benar tokoh yang pro aktif selesaikan masalah kekeringan di wilayah selatan dengan solusi Dam Pandan Duri, tuntas hingga sampai sekarang Masyarakat Selatan menikmatinya.

Pada tahun 2013, PLN resmi mengambil alih pelanggan eks Koperasi Listrik Pedesaan (KLP) Aikmel  Lombok Timur. Pengalihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keandalan pasokan listrik di daerah pedesaan, dengan 7.759 pelanggan KLP Aikmel yang kini mendapatkan layanan lebih baik dari PLN. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa semua warga, termasuk di daerah terpencil, mendapatkan akses listrik yang andal dan berkualitas serta murah dan pelayanan Listrik Menyala sepanjang hari terlaksana kan tuntas di era pemerintahan Syamsul Luthfi.

Sementara itu, peningkatan kualitas jalan Kabupaten, pada tahun 2007 waktu itu Lombok Timur memiliki jalan kabupaten sepanjang 795,40 Km, dengan banyak jalan rusak parah. Pemerintah kabupaten bersama DPRD mengalokasikan dana dengan sistem tahun jamak atau multi years untuk memperbaiki jalan-jalan ini. 

Sejak itu, jalan kabupaten kini menggunakan aspal hotmix, meningkatkan kualitas dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Peningkatan kualitas jalan ini tidak hanya mempermudah transportasi dan mobilitas warga tetapi juga mengurangi biaya perawatan kendaraan dan mempercepat waktu tempuh, memberikan dampak positif pada produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Tidak sampai disana, pada saat menjabat sebagai wakil Bupati, ketika itu juga memiliki andil besar memajukan olahraga Lotim, dimana saat itu dipercaya sebagai ketua PSSI Lotim. Ia juga menjadi ketua Percasi NTB. Tak hanya itu, pada saat menjadi anggota DPR RI pun, juga memberikan bantuan permodalan cukup besar pada pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Lotim, bahkan sekup Pulau Lombok. Banyak lagi peran penting dilakukan HM Syamsul Luthfi, dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Secara keseluruhan, kepemimpinan Syamsul Lutfi telah membawa perubahan signifikan bagi Lombok Timur. Melalui berbagai program dan kebijakan yang diterapkan, daerah ini mengalami perkembangan yang pesat. (*)