gadalombok.co
TERIMA : Kapolsek Brang Rea IPTU I Wayan Denny Suprapto, menerima piagam penghargaan sebagai juara tiga lomba kebersihan, dalam momen HUT Bhayangkara ke-78 yang diserahkan Kapolres Sumbawa Barat.


SUMBAWA BARAT I gadalombok.co- Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-78 di Polres Sumbawa Barat, berlangsung dengan penuh semarak. Berbagai kreasi ditampilkan, mulai dari Tarian Kreasi Gegang Basiru, yang dilanjutkan penampilan peragaan Polisi Cilik (Pocil) dari siswa-siswi MTSN 1 Taliwang.

Usai menampilkan tarian dan peragaan Pocil, Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap, SIK, memberikan penghargaan pada personel yang berprestasi. Selain personel yang diberikan penghargaan, juga Bupati Sumbawa Barat, DPRD KSB, Dandim 1628/SB, BNNK Sumbawa Barat, Kejaksaan Tinggi Negeri Sumbawa Barat, PT. AMMAN Mineral, Kepala Cabang Bank BRI Sumbawa Barat. Para Forkopimda tersebut mendapat penghargaan, karena dinilai berperan membantu tugas Kepolisian Resor Sumbawa Barat, dalam bidang Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di wilayah hukum Polres Sumbawa Barat.

Selain itu, ada juga masyarakat yang menerima penghargaan atas kerjasama dan dukungannya, dalam memelihara Kamtibmas di wilayah Hukum Sumbawa Barat yaitu bapak Suharli, Erwin Junaedi, Junaidi Rayes dan Zulkarnaen, yang di berikan oleh Kapolres Sumbawa Barat.

Pada momen sakral itu, Kapolres Sumbawa Barat ini bertindak selaku Inspektur Upacara Kapolres Sumbawa  AKBP Yasmara Harahap, SIK, menyerahkan hadiah peserta lomba. Pada apel tersebut, sebagai Komandan Upacara IPDA Ari Rachman Fadillah,S.Tr.K jabatan KANIT II Tipiter SaT Reskrim Polres Sumbawa Barat serta melibatkan gabungan Pasukan, 1 SST Kodim 1628/Sumbawa Barat.

Kapolres Sumbawa Barat,   AKBP Yasmara Harahap, S.I.K, saat membacakan amanat Kapolda NTB, mengatakan, setiap saat anggota Polri bersentuhan dengan masyarakat, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Tapi di saat yang sama, Polri juga diawasi masyarakat itu sendiri. Sehingga menegaskan, personel Polri tetap berhati-hati, karena sekarang ini segala sesuatu bisa direkam, bisa disebarluaskan. Sekecil apapun gerak gerik Polri, tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Artinya, kepercayaan pada Polri akan selalu diuji. Seberapa tinggi tingkat kepercayaan masyarakat, seberapa tinggi kepuasan masyarakat itu, menjadi hal yang penting.

"Saya senang tingkat kepercayaan masyarakat pada Polri sudah naik dari 71,6 persen, di bulan desember 2023. Sampai akhir Juni lalu, kepercayaan masyarakat naik lagi menjadi di atas 75,3 persen,"jelasnya.

"Ini perkembangan baik, tapi masih harus terus ditingkatkan. Polri harus terus memperbaiki diri, berbenah diri, melakukan reformasi di segala lini,"sambung Hariyanto. 

Dalam survey tersebut lanjutnya, publik berharap jajaran Polri bekerja dengan kejujuran. menegakkan hukum tanpa pandang bulu, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), suap dan Pungutan Liar (Pungli). 

"Publik juga mengharapkan Polri meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat, tidak arogan, serta melakukan pembenahan internal,"tegasnya.

Disebutkan, bonus demografi adalah suatu kondisi, dimana jumlah penduduk produktif atau angkatan kerja (usia 15-64 tahun), lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif (di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun). Tahun 2020 sampai 2030, indonesia akan memasuki bonus demografi. Semua program pemerintah butuh dukungan Polri. Sehingga ia menekankan, kewenangan dan kekuatan Polri itu besar. Tentu kewenangan dan kekuatan besar itu, harus digunakan secara benar, jangan ada yang disalahgunakan, jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. 

Masih kata Hariyanto, masyarakat membutuhkan rasa aman, masyarakat membutuhkan rasa keadilan, masyarakat membutuhkan rasa untuk diayomi. Pihaknya pun meminta, Polri jangan abai dalam tugas, melainkan harus mampu memberikan kepastian perlindungan, kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi masyarakat dan pengusaha. 

Terlebih lanjut Hariyanto, tantangan Polri ke depan memang semakin berat, bukan semakin ringan. Masalah kamtibmas harus dikawal ketat, penanganan isu-isu harus dikawal cepat, program prioritas nasional dan pembangunan ibu kota nusantara harus dikawal secara serius. Tak terkecuali kualitas layanan harus ditingkatkan, kejahatan dengan teknologi canggih harus diantisipasi. Semua ini butuh kesigapan dan kecepatan, butuh penguasaan teknologi dan inovasi, butuh komunikasi publik yang baik.

"Polri ibarat sapu lidi, masing masing lidi harus bersih, lurus, kuat, yang di ikat dengan semangat kesatuan dan sinergitas. Tidak boleh lagi ada blok-blokan, tidak boleh ada lagi patron-patronan. Kualitas SDM juga harus dijaga sejak rekrutmen. Termasuk sistem promosi harus diperbaiki, sistem pengawasan harus diperketat, sistem pendisiplinan harus diperkuat,"lugasnya.

Ia berpesan, bagaimana menjadi Bhayangkara sejati yang mengabdi tanpa henti kepada masyarakat, bangsa, dan negara untuk kemajuan indonesia. "Terimakasih pada semua tokoh yang ada, atas peran serta dan peran aktif dalam mendukung tugas-tugas kepolisian untuk menjaga harkamtibmas, sehingga situasi kamtibmas di NTB tetap kondusif,"pungkasnya. (gl/01)