ist/gadalombok.co POSE : Tim PPK Ormawa HMP3IP Fakultas Peternakan Unram, yang akan melakanakan program HPPD selama enam bulan di Desa Surabaya Sakra Timur. |
LOMBOK TIMUR I gadalombok.co - Sebanyak 15 anggota Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), Himpunan Mahasiswa Peneliti, Pengembang dan Pengabdi Ilmu Peternakan (HMP3IP) dari Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram), berkomitmen melaksanakan program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (HPPD) di Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur Lombok Timur.
Ketua Tim PPK Ormawa Unram, Anita Diana, kemarin mengatakan, program HPPD dijalankan selama enam bulan kedepan. Terdapat lima fokus program, mulai dari Budidaya Maggot, Bank sampah memanfaatkan limbah dapur sebagai media bahan pangan maggot, yang akan menghasilkan bahan pakan dan pupuk. Program lainnya, budidaya jamur tiram, Budidaya peternakan, dan pengolahan limbah telur menggandeng PT. Charoen Pokphand yang berada di Desa Surabaya, sebagai mitra kerjasama.
"Semua program itu, terintegrasi satu dengan lainnya,"katanya.
Program ini lanjutnya, melibatkan berbagai kegiatan pendukung, seperti pembentukan kader dari seluruh dusun yang ada di Desa Surabaya, pelatihan teknis, pendampingan. Selain itu, monitoring dan evaluasi untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program. Selama enam bulan ke depan, tim PPK Ormawa HMP3IP, akan terus berkolaborasi dengan warga desa dan pihak terkait untuk mencapai tujuan program.
"Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga mendidik para kader tentang pentingnya praktek peternakan yang berkelanjutan, dan ramah lingkungan,"ucap Anita seraya berharap, masyarakat Desa Surabaya menyambut dengan baik program ini, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Surabaya.
Sementara itu, Zainul Haqqi, salah satu anggota Tim PPK Ormawa Unram, mengungkapkan, program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, dalam bidang peternakan dan pertanian berkelanjutan. Salah satu kegiatan utamanya, ialah pembibitan jamur tiram, yang dikonversi sebagai media tukar masyarakat dengan limbah sampah. Selain itu, budidaya maggot juga diperkenalkan sebagai solusi pakan alternatif yang murah dan bernutrisi tinggi bagi ternak, serta cara untuk mengelola limbah organik secara lebih efisien.
"Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi bagi masyarakat Desa Surabaya, tetapi juga dapat dilakukan secara berkelanjutan oleh masyarakat Desa nantinya," pungkasnya. (gl/01)
Komentar
Tes ombak....
BalasHapusP . Ajiz timpus